Kamis, 28 Oktober 2010

Udah masuk kimia dah dapet ape aja loh….? ( refleksi satu semester di kimia )

Jujur, kimia kau anggap jadi pelarian karena saya prediksikan saya tak masuk prodi matematika yang jadi primadona di FMIPA. Meski saya punya latar Astronomi yang bisa menunjang (tidak nol banget lah), tapi rasanya tak sregh di Indonesia ini, apalagi Fisika terkenal banyak mata kuliah yang susah sampai harus double hattrick segala. Makanya, kimia lah jadi pilihan utama.

Minder pasti selalu ada, apalagi sekelas dengan anak-anak olimpiade yang sudah melanglang buana ke luar negeri. Mereka sungguh expert, mengerjakan PR jam min 1 ja mereka pasti bisa, apalagi yang suka ngetag reaksi-reaksi kimia yang aneh, membuat semakin low profile. Minggu-minggu awal begitu benar-benar tak ada tujuan yang jelas memasuki kimia mau jadi apa.

Sampai pada suatu hari, ada kuliah pengenalan “Senyawa Organik Monofungsi” dari Prof. Sjamsul Arifin Achmad, perlu diketahui beliau ini telah berkuliah di FK UI tapi keluar dan memilih belajar ilmu kimia di University of New South Wales. Dari penuturannya, begitu menggugah, betapa kayanya Indonesia dengan bahan-bahan organik yang dapat bermanfaat untuk kemanusiaan. Mengisolasi senyawa baru di dunia dan mengetahui manfaatnya. Dipaparkan, beliau telah mengisolasi senyawa Indonesiol, Artoindonesianin yang beraneka seri. Yang berkesan saat digambarkan Quinine (obat malaria) dan Quinidine (obat jantung), bedanya sederhana cuma letak atom H yang cis dan trans, tapi menghasilkan fungsi yang sangat berbeda, Subhanallah….

Kimia analitik lebih parah lagi, seharian nitrasi gak kelar-kelar. Awalnya seperti itu, tapi setelah mengetahui tips dan trik perhitungan aliquot yang terkadang membingungkan dan tak logis, ilu ini penuh dengan warna. Penophtalein yang bikin pink, atau KI dan amilum yang bikin ijo sampai ada larutan seperti jamu juga, hahaha …. Bikin ngiler deh, apalagi pas praktikumnya bulan puasa.

Struktur dan Ikatan Kimia, sepertinya ini yang jadi pamaeh. Saya tanya ke tingkat sebelumnya, ternyata yang dapat nilai A pun belum tahu aplikasinya dimana. Abstrak katanya. Saya pun iya begitu, makanya saya tercatat paling sering tidur jam kuliah ini. Pas Pak made tuh, biasa aja kalo tidur ga di apa-apain. Lha ini pak vei, saya lagi tidur pake ditunjuk segala suruh nerangin. Blank lah ga bisa apa-apa. Ugh, SIK kenapa kamu susah amat sich…..?

Kemampuan seorang chemist tentunya harus ditunjang dengan kecekatannya dalam berhitung, maka perlulah matematika sains, beruntunglah yang dapat Bu Nuning yang katanya paket A. tapi, miskomunikasi menyebabkanku harus terlempar ke kelas sebelah. Kelas yang lebih menantang untuk dapat A, karena perjuangannya yang harus lebih ekstra dari kelas sebelumnya.

Satu semester di kimia berakhir sudah. Nilai-nilai sudah ada beberapa yang keluar. Apakah kamu masih kangen dengan mata kuliah bersangkutan …. ? silakan ambil lagi semester depan. Jika kamu sudah cukup puas, jadikanlah modal dasar-dasar itu untuk mengeksplor lebih dalam lagi. Niatkan semester depan, kau akan lebih baik dari ini, semoga ….
Kontemplasi terkadang perlu menyendiri untuk menghayatinya. ………….CHEM IS TRY……………

Bumi Allah, di deras hujan yang turun. 19 01 ‘10

Tidak ada komentar:

Posting Komentar


Jam Sekarang Coy