Senin, 06 April 2009

KENAPA HARUS OLIMPIADE?


(Sekedar berbagi untuk adik kelas tercinta,he2)

Pertama mungkin pembaca ada yang berpendapat so, apaan seh? Atau EGP (emang gue pikirin) tentang tulisan ini, ya monggo. Penulis tak lebih hanya ingin mencurahkan sepenggal kisah, yang tak lain sebuah pengalaman dan juga tanggung jawab pribadi. Bisa sukses bersama atau dapat melampaui target yang sudah-sudah dari olimpide sebelumnya.

Dari mana ya mulainya? Bingung ni….
Saya ngasih gambaran aja, apa seh olimpiade itu. Yah nama ne, adaptasi dari bahasa yunani gak tawu sapa pencetusnya, intinya sebuah kompetisi lah. Memasuki tahun penyelenggaraan yang VIII ini terbilang sudah ada progress dengan menyentuh anak IPS. Meski belum denger, ada olimpiade ekonomi tingkat dunia. Di titik inilah anak IPA punya kebanggaan.

Olimpiade dan ITB…..
Halah, maaf sebelumnya bukan promosi atau ITB-nisme yang berlebihan. Tapi hanya menunjukan fakta, bahwa Olimpiade dan ITB sangat erat kaitannya. Perlu diuraikan g? Oke deh….. Mulai dari Asronomi ja ya. Tau ga sebelumnya ni, Asronomi ni program studi satu-satunya di Indonesia bahkan Asia tenggara. Dan ntu ada di ITB, di komandani Pak Mahasena Putra (sekarang dosen Pengantar Teknologi Informasi juga untuk anak TPB) prodi ini megang banget soal olimpiade astronomi, jelas lah 2008 kemarin Indonesia dipercaya menjadi tuan rumah International Olympiad on Asronomy and Astrophysic, dan itu tempatnya di Boscha n ITB. Terus Biologi, kalo yang sering buka web TOBI pasti tau lah. Markas besarnya terletak di Labtek (Labolatorium Teknologi) XI School of Life Science and Technology (SITH). Kalo ga salah, ketuanya Pak Agus Dana dan Faizal. Mereka ini sudah sering jadi leader Indonesia di IBO.
Kimia-eun, ada lah…. Pak Ismunandar (guru besar termuda di ITB) dan Bu Julia Onggo udah banyak berkecimpung di Olimpiade Kimia, sampai menerbitkan buku pembahasannya pula. Fisika, meski lebih eksis pak Yohanes Surya (kenapa harus anak UI), tapi saya pernah lihat Pak Mitra Djamal (dosen saya di fisika dasar 1A) memakai jaket leader IJSO (International Junior Science Olympiad). Informatika, keren nih jadwal pembinaannya udah terstruktur, dari 30 besar OSN suka ada pembinaan tahap demi tahap. Kampus School of Electrical and Informatic Engineering (STEI), jadi tuan rumah karantina tahap I. Matematika, ga tahu referensinya ni, kayaknya. Ekonomi, mungkin ntar dipegang SBM tapi ga tahu juga. Kebumian, dah keduluan Teknik Geologi UGM.

Nah yang tak kalah pentingnya para jawara olimpiade itu mayoritas banyak menjatuhkan pilihan studinya di Institut Teknologi Bandung. Mereka tak tergiur dengan tawaran langsung masuk PTN lain meski tanpa tes. Dan lebih semangat ikut SNMPTN or USM untuk masuk ITB (perlu diketahui, ITB tak menyediakan PMDK dan perekrutan calon mahasiswa perseorangan meski juara olimpiade) semua harus melewati benteng seleksi. Makanya, sering lah berseliweran mahasiswa yang pake baju, jaket, tas or apalah yang berbau olimpiade Internasional dan Nasional. Kalo propinsi n kota atau kabupaten mah leuwih balatak deui, lewat lah…… (sekelas banyak juga,makanya jadi suka low profile)
Apa sih manfaatnya….?

Banyak atuh, salah satunya gerbang masuk PTN buat manjangin daftar prestasi. Tapi yang kerasa banget di saya, ketika pake jaket yang ada embel2 olimpiadenya asa terangkat lah. Di kampus yang gesekan akademiknya terasa banget ini, jaket itu seolah menjadi penyemangat untuk belajar di kelas. Saya pun kurang yakin dengan kemampuan saya, sehingga dapat diterima di ITB dengan mengerjakan soal USM dulu (selain faktor spiritual, pertolongan Allah untuk hamba-Nya yang tentunya lebih utama) mungkin karena di CV saya mencantukan prestasinya, Juara I Olimpiade Astronomi tingkat Kota mungkin jadi bahan pertimbangan penilaianmdan memberi bobot tertentu, karena selama ini umum gak tahu persentase penilaian USM, bobotnya yang besar mana; psikotes atau kemampuan IPA atau pengalaman jadi juara olimpiade. Hanya panitialah yang tahu, yang jelas ini anugrah dari Allah swt yang harus disyukuri.

Bermain Trik, baca medannya lah….
Nah kalo dah dapet gambaran tentang olimpiade, saatnya nih untuk menentukan minat kita kemana. Jangan lihat gengsi yang mana. Tapi peluang lah yang bermain disana, untuk yang masih kelas X mungkin masih bisa gambling. Tapi untuk kelas XI ini adalah kesempatan terakhir yang tak kan terulang. Jangan bosan yang sering saya wanti-wanti tentang hal satu ini. Berkacalah pada kemampuan diri, kalau tak yakin banget pada kemampuan diri bisa mengalahkan anak lain sebutlah satas-smanda yang jadi langganan, kita curi-curi celah di bidang apa yang ga pasaran. Terlihat aneh dan mungkin hanya dilihat sebelah mata serta belum diperhitungkan gengsinya mungkin. Tapi bisa muncul dipermukaan yang aneh adalah lebih baik dari pada hanya melihat gengsi dan berujung pada kekecewaan. Toh, hadiahnya sama-dapet jaketnya sama-sertifikat sama, apalagi yang beda sok? Ga da kan?

Uraikan saja langsung, apa seh yang aneh itu? Nah ini dia Astronomi dan Kebumian. Soal yang disajikan tidak begitu rumit, yang diperlukan keuletan, ketrampilan dan kecakapan mencari bahan yang diperlukan dengan daya talar yang cukup tinggi. Hal ini gak sulit bagi orang yang ambisius dan rasa ingin tahunya tinggi. Beda dengan Matematika,Fisika,Kimia,Biologi atau Ekonomi yang jelas ada pengajarannya di kelas. Bidang yang dua itu seolah asing, guru yang bersedia membimbing pun nyaris tak ada. Disinilah jiwa untuk pantang menyerah kita diuji, sejauh mana sih kaleukeunan nana. Sekedar berbagi juga, dulu betapa susahnya nyari bahan (labkom gak open banget kayak sekarang). Saya sering tiap weekend mengunjungi perpus daerah tasik, email-an jeung dosen ITB bari teu di bales-bales hanya tuk sekedar tanya-tanya bahan, beruntunglah ada Pak Rukman yang bersedia membantu. Selain itu kita juga jangan lupa untuk berdoa yang terbaik, kita hanya bisa berusaha dan merencanakan, Allah swt lah yang akan mengabulkan. Ikhtiar yang kita lakukan insya Allah akan mendapat balasan yang setimbang pula, sesuai sejauh mana usaha yang kita lakukan.

Pamungkas, saya ucapkan selamat berjuang untuk datang, berkompetisi dan jadilah yang terbaik di ajang olimpiade. Semua bidang sama saja, Matematika-Fisika-Kimia-Biologi-Astronomi-Kebumian-Informatika-Ekonomi adalah ciptaan Allah swt yang ditemukan oleh manusia yang dengan ilmu itu kita harus befikir dan berkreasi sedemikian rupa sehingga dapat memberi rahmatalilalamin, Manfaat bagi seluruh alam semesta. Semangat kalian saat chatting di Facebook semoga tetap menyala hingga akhir nanti…. Good luck ya…. Do’aku menyertai kalian…. “Olimpiade gerbang masuk Institut Terbaik Bangsa”

Ihsan Budi Rachman

Rabu, 01 April 2009

Mahasiswa Ciamis di Bandung Ikut Riung Galuh


Tak kurang dari lima puluh Mahasiswa asal Ciamis yang sekarang menuntut ilmu di bebagai perguruan tinggi di Bandung, ikut serta mengikuti “Riung Galuh”. Acara tahunan yang diselenggarakan oleh Keluarga Mahasiswa Ciamis (KMC) “Galuh Rahayu” sebagai pengenalan untuk anggota baru. Bertempat di Taman Firdaus Parongpong Bandung Barat, suasana yang cukup sejuk, hijau nan asri.

Selama dua hari, 21-22 Maret 2009, sejenak menghilangkan kepenatan dari sibuknya jadwal kuliah. Berbagai pelatihan pengembangan diri, dipersembahkan panitia untuk anggota baru ini. mulai simulasi games, dinamika kelompok, pengenalan kepribadian orang dan tips untuk mengatur kuliah kita tentunya. “Panitia menghadirkan trainer yang sudah berpengalaman dan berjiwa muda, gratis pula untuk peserta”, kata Eidi, Ketua KMC yang juga jadi ketua IKA HIMATIKA Indonesia. Rupanya, faktor gratis ini jadi magnet yang cukup kuat untuk menarik peserta. Terbukti Riung Galuh kali ini pesertanya dua kali lebih banyak dari tahun lalu. Tercatat, mahasiswa dari ITB, UPI, UIN, Unpad, Unikom, Unjani dan Poltekpos ikut serta di kegiatan ini.

Tak lupa, rasa kecintaan kepada Ciamis panitia tanamkan di sanubari peserta. peserta dengan semangatnya melantunkan Mars Ciamis beberapa kali. Menjelang malam, kisah KMC dari masa ke masa menjadi dongeng pengantar tidur bagi peserta. esoknya, simulasi team building pun digelar. Peserta dibagi menjadi beberapa tim, yang akan bersama-sama melewati rintangan out bond yang telah disiapkan panitia. “Rame, meski cape leledokan tapi sarat hikmah dalam membangun tim”, kata Dini seraya diamini Ardy, mahasiswa Pendidikan Akuntansi UPI. Kebersamaan peserta begitu terasa, tak sekedar saling mengenal, bahkan tak jaim-jaiman (jaga image) terbukti saling narsisnya depan kamera, he he he….

Di penghujung acara, kelompok tadi dipersilakan berkreasi untuk membuat rancangan kegiatan yang intinya ada unsur pengabdiannya untuk Ciamis. Tak kalah dengan acara yang sudah-sudah (semisal TO, Expo pendidikan, seminar) tiap kelompok mempresentasikan hasilnya dan dinilai juri tentunya. Pemenang kompetisi ini, kegiatannya akan dilansungkan dan panitianya bersama-sama. Penasaran dengan kegiatan apa yang menang? Nantikan acaranya dekat-dekat ini ….

Jam Sekarang Coy