sebuah karya musik ITB, ditulis di http://www.itb.ac.id/news/2663.xhtml
BANDUNG, itb.ac.id - Pada Rabu (09/12/09), ITB Student Orchestra (ISO) mengadakan resital perdana yang berjudul "Musical Prelude : Rhythm for Souls" bertempat di Aula Barat ITB. Acara ini diselenggarakan untuk memperingati empat tahun berdirinya ISO serta pengenalan divisi piano dan gitar ISO.
"Kami dalam resital ini menonjolkan divisi piano dan gitar ISO", ujar Kartika Kusumaning Tyas, ketua Musical Prelude. Jika kita melihat kebelakang, konser ISO sebelumnya hanya ditampilkan string & woodwind section, maka malam ini ISO menampilkan sesuatu yang beda yaitu resital gitar dan piano. Mahasiswa begitu antusias menyaksikan resital ini, ditandai dengan penuhnya kursi penonton di Aula Barat.
Pada acara yang disiapkan kurang lebih dua bulan ini, ditampilkan belasan lagu mulai dari etnik klasik sampai lagu modern. Semua lagu yang ditampilkan, disajikan langsung oleh para pemain piano dan gitar terbaik ITB Student Orchestra serta bintang tamu. Lagu yang ditampilkan tidak hanya karya komposer luar negeri, tapi juga ditampilkan lagu karya pribumi "Tari Pohon dan Daun yang Berguguran" karya Trisutji Kamal.
Selain itu, ada pula penampilan dari bintang tamu Jubing Kristianto. Malam itu, Jubing membawakan empat lagu yaitu "Hujan Fantasy" lagunya sendiri, disambung "Bungong Jeumpa" lagu tradisional Aceh dan di sesi kedua lagu "Aku Cinta Dia" karya Chrisye dan "Bohemian Rhapsody". Tepukan penonton begitu menggema setelah penampilan Jubing ini.
Di akhir acara, tidak kalah hebatnya yaitu penampilan ITB Student Orchestra Guitar Ensemble yang membawakan tiga lagu. Ensembel gitar ini menampilkan dua puluh gitaris langsung diatas panggung. Tim ini merupakan kolaborasi tiga angkatan, kolaborasi yang menampilkan musik yang luar biasa. "Kedepannya, semoga ISO dapat melanjutkan resital-resital lain dan mungkin menambah divisi lain", harap Kartika.
Sekilas Profil ISO
ITB Student Orchestra berdiri pada tanggal 2 Maret 2005 dan diresmikan sebagai unit kegiatan mahasiswa pada tanggal 8 Agustus 2005. Pendiriannya, murni diprakarsai mahasiswa-mahasiswa ITB yang berminat mengembangkan musik orchestra.
Awalnya, ISO hanya sebuah kelompok string section beranggotakan enam orang saja. Tapi sekarang, ISO menjelma menjadi orkestra yang menawarkan keragaman bentuk orkestra. Mulai dari string quartet dengan empat orang pemain sampai chamber orchestra dengan empat puluh pemain. Sajiannya pun tidak terbatas lagu klasik saja, tetapi juga mencakup lagu pop dan etnik. Dalam pengelolaannya, ISO berkolaborasi dengan berbagai macam pihak, seperti Bandung String Ensembel, Klabklassik dan lain-lain.
[Reporter: Vernida, Writer: Ihsan Budi Rachman]
bahasanya udah bagus untuk ukuran "kuli tinta"
BalasHapuskurang kata kutipannya aja
yang ada itu terlalu pendek a
^^v