Rabu, 07 November 2007

Hikmah Remidi

Remedial bagi beberapa orang mungkin bisa bilang sory layaw. Atau ada yang biasa ja, ada juga yang menganggap itu langganan yang menjadi santapan sehabis ulangan. MmhH santapan? Bukan sembarang santapan. Disini kita dituntut keluar dari zona kritis, yaitu tuntutan SKBM (Satuan Ketuntasan Belajar Minimal).

Usaha yang aku lakukan sebelum ulangan, terasa agak sia-sia bila remed menerpa diri ini. Bagaimana usaha semalam suntuk, dibayar dengan nilai yang minim. Pantas mungkin bagiku ini yang usahanya segitu, ya wayahna nilaina ge sakitu.

Tapi tahu gak seh? ada hikmah yang tersembunyi dibalik itu semua. Apa coba?

Ni dia, ketika kita membaca sebelum ulangan. Mungkin, hanya sekilas-sekilas saja. Dari itu, bayangan tentang jawaban pun yang tergambarkan cuman sekilas juga. Saat selesai Ulangan, penasaran menggerogoti jiwa ini, ingin menyibak tabir susahnya Ulangan pelajaran "A". Dari itu, pengalaman mengajari kita, bagaimana kita belajar sesungguhnya. Yang tadinya hanya sekilas, kita bisa lebih mendalam mempelajarinya. Alhasil, nilai bukanlah apa-apanya dan tidak sebanding dengan usaha yang kita lakukan. Yang terpenting kita berusaha semampu kita. Karena kesulitan pasti ada jalannya ko !

So jangan gengsi dengan namanya remed. Hikmahnya . . . . . . Very well lah ! Ok Met berjuang semua kawan !

Tidak ada komentar:

Posting Komentar


Jam Sekarang Coy