Kamis, 28 Oktober 2010

Prof.Akhmaloka,Ph.D: Sosok Teladan dan Inspiratif



Sosok Rektor ITB Terpilih di mata wakil dekan, dosen, pegawai Tata Usaha, serta mahasiswanya. dari http://www.itb.ac.id/news/2658.xhtml

BANDUNG, itb.ac.id- Gaung pemilihan rektor ITB sudah sampai pada puncak dengan terpilihnya Prof. Akhmaloka, Ph.D. sebagai Rektor ITB periode 2010-2014. Harapan semua pihak, ITB menjadi lebih berkembang dalam kepemimpinannya dalam empat tahun mendatang.

Sebelum menjadi seorang rektor terpilih, Akhmaloka adalah Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA). Selama masa kepemimpinannya, banyak kemajuan yang telah dicapai oleh Fakultas MIPA.
Pudji Astuti, Wakil Dekan Bidang Akademik FMIPA, mengamini bahwa kinerja Akhmaloka selama menjadi seorang Dekan sangat memuaskan karena banyak menghasilkan perubahan yang membawa FMIPA semakin baik. Tidak hanya berbicara, tetapi Akhmaloka juga memberikan teladan dengan sikapnya.

"Saya banyak belajar dari Bapak, beliau adalah sosok pekerja keras dan sederhana." tutur Pudji. Meskipun sudah menjadi seorang Dekan, Akhmaloka tetap giat melakukan penelitian-penelitian di sela kesibukannya karena mimpinya adalah mewujudkan 200 profesor di ITB.

Pengalaman manajerial Akhmaloka yang begitu kaya diyakini bisa menjadi modal beliau untuk memimpin ITB. Dalam kacamata dosen FMIPA, Rukman Hertadi, Akhmaloka adalah seorang sosok yang memiliki kemampuan akademik dan non akademik yang seimbang. Dosen yang memiliki kelompok keahlian yang sama dengan Akhmaloka ini menambahkan bahwa Akhmaloka merupakan sosok yang tepat untuk membawa ITB menuju research university. " Dengan backgorund beliau sebagai peneliti tentunya sangat memahami apa saja yang harus dilakukan untuk mewujudkan hal tersebut." ujarnya.

"Bapak adalah seorang multi-tasking tulen yang selalu enerjik," tutur Rukman. Selama menjadi mahasiswa bimbingannya, Rukman tidak banyak menemui kesulitan. Meski Akhmaloka juga pada saat itu disibukkan dengan berbagai proyek, tetapi Akhmaloka selalu membimbingnya secara profesional.

Selama menjadi Dekan FMIPA, Akhmaloka tidak hanya menaruh perhatian pada staf dosen saja. Pegawai non akademis pun mendapat perhatian dengan porsi yang sama besar. Menurut para stafnya, Akhmaloka merupakan pribadi yang baik. Ella Nurlaila Jamilah, Kepala Subbagian Keuangan Tata Usaha FMIPA, berkata, " Bapak seorang yang agamis, serius, dan berwibawa."

Dalam pandangan Ella, keberhasilan Akhmaloka menjadi rektor adalah reformasi karena usia yang relatif muda diharapkan bisa memperbaiki hal yang belum baik dan melanjutkan hal yang sudah baik, serta mampu memberi perubahan untuk menjadikan ITB semakin bermanfaat bagi Indonesia.
Dengan segala macam kesibukan yang dimilikinya, Akhmaloka juga merupakan seorang yang perduli kepada para mahasiswa. Beliau tidak sungkan untuk mengunjungi himpunan-himpunan dan berdiskusi segala macam hal yang berhubungan dengan kemahasiswaan.
"Kebiasaan Bapak yang terbuka dan perduli kepada mahasiswa memang sangat nyata.",ujar Almendo Rafki, Ketua Himpunan Kimia AMISCA.

Rafki berharap sikap perduli dan perhatian yang diberikan oleh Akhmaloka selama menjadi Dekan tidak akan lekang meskipun sudah menjadi rektor karena mahasiswa membutuhkan sosok seorang rektor sebagai pengayom.
Hal lain dikemukakan Irpan Waliana, mahasiswa tingkat akhir kimia yang pernah diajar Akhmaloka. "Saya terkesan selama kuliah Biokimia sungguh inspiratif, beliau mengajar mahasiswa dengan santai tapi tetap dibuat sedemikian rupa sehingga nuansa serius pun tetap ada, membuat suasana kuliah lebih hidup", ujarnya.

Sikap keteladanan dan track record pengalamannya yang baik dan bersih, bisa menjadi contoh bagi mahasiswa dalam memahami makna perjuangan dalam menuntut ilmu dan menjalani hidup.
[Ihsan Budi Rachman dan Hastri Royyani]

Musical Prelude ITB Student Orchestra, Rhythm for Souls

sebuah karya musik ITB, ditulis di http://www.itb.ac.id/news/2663.xhtml

BANDUNG, itb.ac.id - Pada Rabu (09/12/09), ITB Student Orchestra (ISO) mengadakan resital perdana yang berjudul "Musical Prelude : Rhythm for Souls" bertempat di Aula Barat ITB. Acara ini diselenggarakan untuk memperingati empat tahun berdirinya ISO serta pengenalan divisi piano dan gitar ISO.

"Kami dalam resital ini menonjolkan divisi piano dan gitar ISO", ujar Kartika Kusumaning Tyas, ketua Musical Prelude. Jika kita melihat kebelakang, konser ISO sebelumnya hanya ditampilkan string & woodwind section, maka malam ini ISO menampilkan sesuatu yang beda yaitu resital gitar dan piano. Mahasiswa begitu antusias menyaksikan resital ini, ditandai dengan penuhnya kursi penonton di Aula Barat.

Pada acara yang disiapkan kurang lebih dua bulan ini, ditampilkan belasan lagu mulai dari etnik klasik sampai lagu modern. Semua lagu yang ditampilkan, disajikan langsung oleh para pemain piano dan gitar terbaik ITB Student Orchestra serta bintang tamu. Lagu yang ditampilkan tidak hanya karya komposer luar negeri, tapi juga ditampilkan lagu karya pribumi "Tari Pohon dan Daun yang Berguguran" karya Trisutji Kamal.

Selain itu, ada pula penampilan dari bintang tamu Jubing Kristianto. Malam itu, Jubing membawakan empat lagu yaitu "Hujan Fantasy" lagunya sendiri, disambung "Bungong Jeumpa" lagu tradisional Aceh dan di sesi kedua lagu "Aku Cinta Dia" karya Chrisye dan "Bohemian Rhapsody". Tepukan penonton begitu menggema setelah penampilan Jubing ini.

Di akhir acara, tidak kalah hebatnya yaitu penampilan ITB Student Orchestra Guitar Ensemble yang membawakan tiga lagu. Ensembel gitar ini menampilkan dua puluh gitaris langsung diatas panggung. Tim ini merupakan kolaborasi tiga angkatan, kolaborasi yang menampilkan musik yang luar biasa. "Kedepannya, semoga ISO dapat melanjutkan resital-resital lain dan mungkin menambah divisi lain", harap Kartika.

Sekilas Profil ISO

ITB Student Orchestra berdiri pada tanggal 2 Maret 2005 dan diresmikan sebagai unit kegiatan mahasiswa pada tanggal 8 Agustus 2005. Pendiriannya, murni diprakarsai mahasiswa-mahasiswa ITB yang berminat mengembangkan musik orchestra.

Awalnya, ISO hanya sebuah kelompok string section beranggotakan enam orang saja. Tapi sekarang, ISO menjelma menjadi orkestra yang menawarkan keragaman bentuk orkestra. Mulai dari string quartet dengan empat orang pemain sampai chamber orchestra dengan empat puluh pemain. Sajiannya pun tidak terbatas lagu klasik saja, tetapi juga mencakup lagu pop dan etnik. Dalam pengelolaannya, ISO berkolaborasi dengan berbagai macam pihak, seperti Bandung String Ensembel, Klabklassik dan lain-lain.
[Reporter: Vernida, Writer: Ihsan Budi Rachman]

Diskusi Ceria: Dari ShARE untuk Berbagi

Sebuah cara mencerdaskan bangsa dan membuka mata melihat realita yang ada. tulisan di http://www.itb.ac.id/news/2666.xhtml

BANDUNG, itb.ac.id- Pemanasan global telah menjadi sebuah masalah lingkungan yang sedang disoroti oleh dunia. Hal ini dikarenakan sebagian besar bahan bakar yang dibuat oleh manusia selain menghasilkan energi juga menghasilkan emisi karbon berbahaya yang menyebabkan pemanasan global. Fasilitas umum yang bekerja sepanjang hari juga memakai bahan bakar yang menghasilkan emisi berbahaya, sehingga dapat dipastikan sumbangan emisi berbahaya dari fasilitas umum cukup besar. Salah satu alternatif energi adalah sel surya, yang ramah lingkungan dan tak menghasilkan emisi karbon.

Unit kajian ShARE yang berada di bawah naungan Kementrian Pendidikan dan Keilmuan KM ITB , Sabtu (12/12/09), menyelenggarakan presentasi terbuka "Sel Surya sebagai Energi bagi Fasilitas Umum" di ruang 29 Campus Center Barat ITB. Pembicara yang dihadirkan adalah Perwakilan Energi Network dari ShARE, Adrian Ashari.

Indonesia yang berada di garis ekuator memiliki potensi yang besar untuk mengembangkan sel surya sebagai energi alternatif untuk fasilitas umum, karena matahari menyinari daerah ekuator sepanjang tahun. Selain itu panel surya yang fleksibel dapat didesain sesuai yang dibutuhkan oleh fasilitas umum tersebut. Perkembangan sel surya di Indonesia cukup pesat, dengan angka 60 % per tahun, selain itu PT LEN Industri (Persero) telah memenuhi 6 MW dari target 700 MW yang diberikan presiden, dapat dipastikan tahun 2025 Indonesia bisa menggunakan sel surya sebagai energi alternatif bagi fasilitas umum.

Salah satu contoh fasilitas umum yang menggunakan sel surya adalah lampu jalan. Lampu jalan yang dibuat oleh PT LEN Industri (Persero) ini memiliki nilai investasi Rp 15.000.000/ lampu jalan, dengan efesiensi 14% dan memiliki waktu kerja hingga 20 tahun.

Sel surya memang menjadi alternatif energi untuk mengurangi penggunaan bahan bakar fosil yang dapat menyebabkan pemanasan global. Kendati demikian, dalam pengembangan sel surya pun mengalami masalah, di antaranya adalah Indonesia sebagai negara berkembang harus berinvestasi lebih besar, selain itu hanya beberapa fasilitas umum tertentu yang mendapat cahaya matahari langsung yang bisa menggunakan sel surya sebagai energi.

Sekilas tentang ShARE

ShARE merupakan organisasi di bawah Kementrian Pendidikan dan Keilmuan Kabinet Mahasiswa ITB. Tujuan ShARE tersendiri adalah membagi pengetahuan untuk perkembangan sosial dan ekonomi yang lebih baik. Tujuan inilah yang membuat ShARE tetap berada di bawah naungan Kementrian Pendidikan KM ITB dan tidak dijadikan unit kegiatan mahasiswa ( UKM).

Organisasi yang memiliki motto "So Are You Dare To Share" ini ternyata memiliki jaringan internasional, negara-negara yang memiliki jaringan dengan ShARE adalah Francis, Jerman, UK, Korea, India, Cina dan sebagainya.

Program internasional pun sering diadakan oleh ShARE, misalnya untuk bulan ini saja ada sebuah konferensi internasional lewat video conference di India. Acara Internasional ini tentunya untuk membicarakan isu-isu yang ada di dunia, dan membagi pengalaman dan pengetahuan.Selain program internasional, anggota ShARE juga diberikan pelatihan-pelatihan softskill seperti wawancara, presentasi, membuat kuisioner. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan kemampuan anggota ShARE. Dengan kemampuan yang ada inilah ShARE ingin berbagi pengetahuan tentang isu-isu yang sedang hangat dibicarakan. [Reporter: Ihsan Budi, Writer: Vernida]

Masa Depan Parkir Kendaraan di Kampus ITB ; Strategi ITB Menjawab Permasalahan Parkir yang Ada


tulisan saya di http://www.itb.ac.id/news/2689.xhtml


BANDUNG, itb.ac.id- Kampus ITB yang dikelilingi Jalan Ganesha, Tamansari dan Dayang Sumbi senantiasa penuh kendaraan bermotor. Sebuah fenomena yang lumrah terlihat pada hari efektif kuliah. Hal tersebut disebabkan oleh bertambahnya mahasiswa yang membawa kendaraan ke kampus yang tidak didukung dengan bertambahnya lahan parkir yang tersedia. Alhasil, jalan-jalan di sekitar kampus pun menjadi sasaran parkir.

Maraknya mahasiswa yang memarkir kendaraannya di tepi jalan sekitar kampus disikapi bijak oleh Direktur Sarana dan Prasarana (Sarpras) ITB, Endang Juliastuti. "Kami sudah beberapa kali menyampaikan surat edaran untuk melarang mahasiswa memarkirkan kendaraannya di jalan-jalan sekitar kampus, tapi turunlah ke Saraga", tutur wanita yang akrab disapa Yuli ini saat ditemui Kantor Berita pada Kamis(07/01/09).

Kampus ITB sebenarnya memiliki tiga area parkir untuk memfasilitasi mahasiswa yang membawa kendaraan. Satu terletak di bagian belakang dan sisanya di bagian depan kampus. Salah satu dari ketiga area parkir tersebut buka 24 jam. Selain itu, lahan parkir di Sasana Olahraga Ganesha (Saraga) juga dapat digunakan oleh mahasiswa. Namun, "membludak"nya jumlah pengguna kendaraan bermotor serta banyaknya kendaraan yang parkir tidak pada tempatnya tetap menjadi masalah.

Melalui hasil wawancara dengan Yuli, sebuah nampak telah direncanakan oleh pihak ITB untuk merespon permasalah parkir. Namun pada akhirnya, semua kembali pada kesadaran mahasiswa dan kepedulian terhadap lingkungannya.

Menghidupkan Terowongan

Di bawah jalan Tamansari yang memisahkan Saraga dan kampus ITB, terdapat sebuah terowongan penghubung. Terowongan ini biasa dilalui mahasiswa ketika akan berolahraga ke Saraga. Mahasiswa lebih sering menggunakan terowongan untuk menuju Saraga karena lebih efektif; jarak tempuh lebih pendek dibandingkan dengan melintasi jalan Tamansari. Rupanya, terowongan juga menjadi sarana pengefektifan lahan parkir.

"Semester ini saya coba untuk menghidupkan terowongan, sehingga mahasiswa sudah biasa hidup di terowongan dan saya harapkan mau memindahkan parkir ke Saraga", tutur Yuli.

Lahan parkir Saraga yang cukup luas dapat menampung seratus lebih mobil mahasiswa. Yuli berencana berencana menempatkan beberapa kursi di terowongan dan juga dilengkapi fasilitas hotspot, dan membuka kantin di dekat terowongannya, dengan harapan terowongan akan hidup dengan aktivitas mahasiswa. Jika mahasiswa terbiasa beraktifitas di tempat tersebut, maka tidak akan ragu untuk memarkirkan kendaraannya di Saraga.

Menurut rencana, inisiasinya akan dilakukan setelah rektor meresmikan asrama yang baru diperbaiki, meninjau perpustakaan Pusat dan diakhiri jamuan makan siang di terowongan. "Tujuannya agar seluruh civitas ITB tahu bahwa terowongan itu nyaman
untuk makan siang dan beraktifitas lainnya", ujar Yuli.

Mengurangi Kendaraan Bermotor

Selain menghidupkan terowongan, Yuli juga menghimbau kepada para mahasiswa untuk memakai sepeda ke kampus karena tempat
parkirnya telah disediakan dengan nyaman. Memakai kendaraan umum seperti angkutan kota (angkot) juga disarankan bila tempat tinggal mahasiswa tidak begitu jauh dari kampus ITB.

"Kami juga berencana membangun shelter - shelter di sekitar kampus dan menghubungkannya ke tempat-tempat kuliah mahasiswa yang terlindung dari hujan dan sinar matahari", papar Yuli.Semoga, dengan cara-cara tersebut, parkir di sekitar jalan kampus dapat berkurang, tambah Yuli mengakhiri pembicaraan.

[Ihsan Budi Rachman]

hArI yang Ibadah,.... !

Selasa, 9 Februari 2010,.... hari yang tak kan kulupakan,....

Hari yang begitu banyak tantangan, padahal saya udah perencanaan yang baik, tapi,... :

Kunci Lemari Lab, ketinggalan,....
Berangkat dari tempat tinggal ya udah terbilang pagi lah,... biasa ngecek kelengkapan jurnal,... eh ternyata TP saya ketinggalan di atas meja belajar saya.

langsung ja tancap gas, copas punya si randiun makan bihun,.... mana minta kertas nya pula,.... makasih randiun,... e,,,,....... udah ngantri saya bwt absen,...

bapak2 udah teriak2 kunci dibawa masing2, n baru inget kunci lemari lab kel gw ketinggalan di tas awak' satu nya lagi,... bingunglah gw,.... langsung mikir ngisi absen dulu,... dari pada nol tes awal nya untung asisten nya baik,...

"Ka, saya lupa bawa kunci ni baru keingetan"
si asisten langsung bingung gt, "ni anak baru hari prtama praktikum udah cri masalah", gerutu asisten,...

udah aja ngisi absen nya beres, langsung cari meja praktikum, ... dmn2,....

udah ketemu, langsung izin k asisten kelompok saya untuk lari bw tuh kunci, sambil memelas minta prpanjangan waktu tes awal nya,....

waktu menunjukn jam 8 kurang 5 menit, saya hanya punya 5 menit bwt sampe di lab lagih,....sekelebat langsung saya bersprint menuju asrama salman bwt ngambil kunci lemari alat2 praktikum, ibadah aja moal bs praktik mun teu d bawa mah,....

dengan hah heh hoh, urg berlari ke pintu belakang, melewati pegawai yg lg ptong rumput, lwt GKU Timur, gedung TL, arsi, SR nyebrang jalan, sampai naik turun tangga asrama,.... hah untungnya dpt jg,....

langsung aja masuk kelompok untuk ikut tes awal,....

"dua menit lagi ya san,.... !", ubai sang asisten berkata

alamak, cuma 2 nomor,... tapi agak susah oge,...udah cape sprint trnyata tes awal nya beda dgn yg kemarin, yg aku hafal ga da semua,... untung lah saya ga berpapasan ma bu Dea, kalo ktangkap basah gw telat, dapet nol deh Tes awl nya,....

ada yg lebih parah lagi, temen d samping gw tinggal 1 menit lg baru dateng, hahaha, ibadah mbak,.... !

tes awal pun selesai, dan saya dengan bangga nya membuka lemari alat lab yg kunci nya saya dapatkn dengan susah payah,.... huh,....


Praktikum Azo Dyes,....

mh, beres tes awal langsung kerja n lakuin langkah satu persatu,....

entah kenapa praktikum ini begitu semangat, hal yang biasa, pengundian rekan kerjanya dilakukan dgn hompimpah,... aneh deh,.... udah jd mahasiswa, ITB pula, kelakuan msh kayak anak TK,... hahaha

se grup kecil dapat icha ma nabilah (nadhillah r). Randiun dgn ecoli. ipeh ama dilaun,...

meski kontak langsung dengan zat2 yg berbahaya semisal HCl pekat n NaOH, tapi asisten g rese suruh pake gugel segala, paling sarung tangan. ga kayak KA yg pesidaknya nye nye nye nye ga jelas n kurang logis utk pk gugel, masa bawa alat pinjman alat di loket, harus pk gugel segala,...?

yang lebih parah lagi, temen gw yg bawa data dr komputer harus di gugel jg, padahal reagen ny cuman teh kotak, kratindeng dll yg enak2 deh,.... tp knp tuh dosen marah2 wae,... kalo d lab, kalo emang alasannya keamanan n keselamatan, harusnya dia jg pk jas lab, g pk gugel doang, aneh we keliatn ny, pk seragam kasual trs pk gugel,... mw renang mas,...?

nah kembali ke praktikum azo dyes yg bikin pewarna textil tea,... alhamdulilah udah bisa nemu dua senyawa, tinggal dikeringin pk buchner,... udah rada beres karena cekatan n tidak gegabah,... saya brinisiatif bwt nyuci alat2 yg kotor,... lumayan deh dpt beberapa udah dibersihin,..

saking semangat nya, senyawa punya ipeh ditaruh dkt barang kumbaheun, da si mesin buchner nya deket wasbak,.... refleks lah gw cuci tuh senyawa,....

alangkah kaget nya si ipeh liat gw ngerusak hasil krja ny,... langsung lah si ipeh kayak putus asa gitu,... dengan inosen ny gw masih ktawa ktiwi minta maaf nya, da apa mw di kata, g sadar eta teh,....

untung asisten nya g nye nye nye nye nye,..... langsung deh ibadah ngulang dr awal lagi,... untung masih smpet,.... ngukur HCl, NaOH, nimbang2,.... parah lah,.... maafin ya peh,...

"diusir dosen"

lah, praktikum dah beres, terus minum susu dulu, di luar trnyata ujan,... nunggu reda dulu dah,... kebetulan gw ada job wawancara di salman,... abis lohor langsung ja k lt 3 gedung kayu,....yang kata nya mulai jam 1, eh molor jadi jam stengah 2,...

alasannya pewawancaranya kjebak ujan cnah, gw bela belain g makan siang hanya untuk kejar jam wawancara,...

diwawancarapun selese jam 2 kurang seperempat,... karena pasti g smpet makan, takut telat udah wen langsung beli roti ma air minum doang,... hiks' sedih lah,....T_T,...

langsung jalan cepat menuju ruang 2104 utk kuliah elektrometri,... karena kalo sprint lagi g kuat nih td pg udah di porsir lari cepet,...

ketemu bu Dea juga, "hayo, kuliah kuliah", kata nya. gw cengar cengir j, he2,.... di depan pintu bnyak 2007 g tw lg ngapa,...saya tanya mereka "ka, dosen nya dah masuk y?".

2007 : "iya, baru aja, coba ja masuk, tadi shabrina abis masuk kok" dibelakang gw lht ipeh dr WC jg mw kuliah baren di ruangan yg sama,....

slonong boy langsung ja gw masuk, n duduk d tmpat kososng, "yes, bs ikut jg ni kls", dalam hati seneng,....

tapi, beberapa detik kemudian si dosen tany, "mw apa anda ksini?"

ni dosen ngapa nanya gt, gw langsung jwb "kuliah pak !"

si dosen, "kamu lupa aturan kuliah y...?"

gw g mw ngalah, "tapi kan pak belum jam dua, (gw lht dgn jelas, jam d 2104 masih 2 menit lg menuju jam 2)" saya merasa saya benar dengan dtang tepat waktu,...

namun, entah knapa tuh dosen ngotot dengan aturan OTORITERnya "mahasiswa g bs masuk setelah dosen masuk," tapi kalo dosen masuk sebelm waktu ny gmn,...? aneh,... !

dengan muka kusut saya keluar dengan kecewa, OK gw ngalah hari ini untuk aturan ANDA YANG OTORITER. negara ini demokrasi, dan aturan bisa disepakati oleh kedua belah pihak, tapi ini,...? emang zaman orde baru,...? arogansi dosen telah menrenggut Hak Azazi Mahasiswa untuk kulih di tempat terbaik di negeri ini,....

heh,... mungkin, dosen ni tengsin jg kalo g bs jalanin aturan dia, yg kayak nya aturan impor dr luar negeri,... budaya yg aneh,...

diluar 2007 pun tany "kok keluar lg....?"

"iya ka, aturan DIA, kalo dosen dah masuk, mahasiswa g bs masuk", padahal waktu di ruangan nya belum telat,...

"ya udah sabar ya,.... !" kata 2007. "iya makasih ka"

langsung ja k perpus bwt baca2, tapi tidur pula, hehe,....

esok nya, gw g mw telat lg, kapok gw g bs kuliah,.... eh tapi si dosen yang sama itu dateng nya 15 MENIT telat dari jam d ruang 2104,... dan dia dengan watados nya masuk k kelas meski telat,...?

inikah wajah pendidikan kita,...? dosen bs semena2 gt,...? hah, diluar hikmah menghargai waktu saja,... masih kah tuh dosen juga menghargai waktu,...? dengan bs2 nya mahasiswa yg datang tepat waktu tp karena dia dah masuk duluan aneh,.... aneh,....

Tapi, ambil hikmah nya ajah deh,... moga ini jadi pelajaran bagi semua untuk datang tepat waktu untuk bs kulia dengan baik,... cukup saya lah yang jadi korban, hehehe,....

HARI yang IBADAH lah,.... T_T,.....

Udah masuk kimia dah dapet ape aja loh….? ( refleksi satu semester di kimia )

Jujur, kimia kau anggap jadi pelarian karena saya prediksikan saya tak masuk prodi matematika yang jadi primadona di FMIPA. Meski saya punya latar Astronomi yang bisa menunjang (tidak nol banget lah), tapi rasanya tak sregh di Indonesia ini, apalagi Fisika terkenal banyak mata kuliah yang susah sampai harus double hattrick segala. Makanya, kimia lah jadi pilihan utama.

Minder pasti selalu ada, apalagi sekelas dengan anak-anak olimpiade yang sudah melanglang buana ke luar negeri. Mereka sungguh expert, mengerjakan PR jam min 1 ja mereka pasti bisa, apalagi yang suka ngetag reaksi-reaksi kimia yang aneh, membuat semakin low profile. Minggu-minggu awal begitu benar-benar tak ada tujuan yang jelas memasuki kimia mau jadi apa.

Sampai pada suatu hari, ada kuliah pengenalan “Senyawa Organik Monofungsi” dari Prof. Sjamsul Arifin Achmad, perlu diketahui beliau ini telah berkuliah di FK UI tapi keluar dan memilih belajar ilmu kimia di University of New South Wales. Dari penuturannya, begitu menggugah, betapa kayanya Indonesia dengan bahan-bahan organik yang dapat bermanfaat untuk kemanusiaan. Mengisolasi senyawa baru di dunia dan mengetahui manfaatnya. Dipaparkan, beliau telah mengisolasi senyawa Indonesiol, Artoindonesianin yang beraneka seri. Yang berkesan saat digambarkan Quinine (obat malaria) dan Quinidine (obat jantung), bedanya sederhana cuma letak atom H yang cis dan trans, tapi menghasilkan fungsi yang sangat berbeda, Subhanallah….

Kimia analitik lebih parah lagi, seharian nitrasi gak kelar-kelar. Awalnya seperti itu, tapi setelah mengetahui tips dan trik perhitungan aliquot yang terkadang membingungkan dan tak logis, ilu ini penuh dengan warna. Penophtalein yang bikin pink, atau KI dan amilum yang bikin ijo sampai ada larutan seperti jamu juga, hahaha …. Bikin ngiler deh, apalagi pas praktikumnya bulan puasa.

Struktur dan Ikatan Kimia, sepertinya ini yang jadi pamaeh. Saya tanya ke tingkat sebelumnya, ternyata yang dapat nilai A pun belum tahu aplikasinya dimana. Abstrak katanya. Saya pun iya begitu, makanya saya tercatat paling sering tidur jam kuliah ini. Pas Pak made tuh, biasa aja kalo tidur ga di apa-apain. Lha ini pak vei, saya lagi tidur pake ditunjuk segala suruh nerangin. Blank lah ga bisa apa-apa. Ugh, SIK kenapa kamu susah amat sich…..?

Kemampuan seorang chemist tentunya harus ditunjang dengan kecekatannya dalam berhitung, maka perlulah matematika sains, beruntunglah yang dapat Bu Nuning yang katanya paket A. tapi, miskomunikasi menyebabkanku harus terlempar ke kelas sebelah. Kelas yang lebih menantang untuk dapat A, karena perjuangannya yang harus lebih ekstra dari kelas sebelumnya.

Satu semester di kimia berakhir sudah. Nilai-nilai sudah ada beberapa yang keluar. Apakah kamu masih kangen dengan mata kuliah bersangkutan …. ? silakan ambil lagi semester depan. Jika kamu sudah cukup puas, jadikanlah modal dasar-dasar itu untuk mengeksplor lebih dalam lagi. Niatkan semester depan, kau akan lebih baik dari ini, semoga ….
Kontemplasi terkadang perlu menyendiri untuk menghayatinya. ………….CHEM IS TRY……………

Bumi Allah, di deras hujan yang turun. 19 01 ‘10

di makan Sianida, rasain lo... !

Entah hari keberapa waktu itu...

dalam rangkaian MID (masa Interaksi Dasar) istilah keren nya kaderisasi di prodi KI.biasalah,kami harus sigap dan disiplin, tapi entah mengapa yang mereka mau tentang PBB (baris berbaris) hanya menitik beratkan kesiapan baris dalam hitungan yang cepat. jujur, saya dulu jadi gegeden Pramuka Gugus Depan 03083 ga ada baris pacepet2 kitu...

tapi... mungkin inilah mahasiswa, kataku dalam hati. suatu ketika, disuruh deh tuh namanya baris, si "master" (danlap panitia) berkata,"Kimia 2008, aku ingin kalian berbaris 5 banjar dengan aku sebagai pusat kalian"

OK, saia langsung bergegas bergerak sesigap yg saia bisa, selamat deh... dalam 5 hitungan saia dah beres berbaris rapi...

terus, ada lagi.... si master kembali ngasih komando, "Kimia 2008, aku ingin kalian berbaris 4 banjar dengan aku sebagai pusat kalian"

sontak, saia bingung nyari barisan, nyempal-nyimpil deh masuk barisan... hitungan udah abis, tapi gue masih nyempil blm rapi barisnya. dari situ, gue senyum2 kecil n berharap bisa gerak lagi, tapi, si master keburu lihat saya yang bergelagat "cengengesan" (padahal saia dah gini mukanya)...

si master kemudian teriak, "Kamu, pria... !" dengan tatapan melotot ke arah saia... (dalam hati brharap yg ditunjuk bukan saia)...

"iya kamu itu",kata master....

"iya saya?", masih berharap gue trhindar dari amukan tu master,
"kamu maju ke depan",katanya. alamak... mampus deh gue...

dengan berat hati, saia langkahkan kakiku setapak demi setapak...

si master kemudian memanggil,"Sianida.... kondisikan... !"

sianida adalah sandi buat para keamanan yang pasang tampang serem...

saia kemudian dibawa ke daerah isolasi jauh dari unsur-unsur lainnya... disekelilingku, bertebaran sianida yang siapa memangsaku dengan sejuta pertanyaan (pedahal dikit ko)

sekitar 6 sianida menggerumuniku, satu persatu bertanya pada saia...

sianida 1 : kamu... sadar apa kesalahan kamu...
Teknesium : siap kak tahu...

sianida 1 : apa?
Teknesium : "Cengengesan" kak... (sekali lg gw nekanin k yg baca...muka gw emang gini)

sianida 2 : knapa km senyum2
Teknesium : siap kak, replek...

sianida 1 : apa km bilang...? refleks,,>? ga ada senyum yg refleks, senyum tuh dari hati... (sambil teriak tuh org)
Teknesium : (tetep aja mampang muka cengengesan, da emang geus kieu.. bodo ah)

sianida 2 : coba kamu sekarang senyum dengan 7 variasi...!
Teknesium : (dlm hati, ngapain senyum kalo ga da yg lucu... org gw lagi dimarahin... yg ada tegang lah mbak... !)

sianida 3 : kenapa km diem...? tadi senyum2,.... sekarang disuruh... diem aja...
Teknesium : (tetep pasang muka "cengengesan")

sianida 4 : km tuh ya... ga bisa serius...
Teknesium : siap bisa kak...

Sianida 5 : mana...?
Teknesium : (dlm hti, mw nya apa ni senior...?)

sianida 2 : km tw tiap ksalahn gmn...?
Teknesium : siap kak, ada konsekwensinya...

sianida 5 : bagus, km tw... km mw nya apa?
Teknesium : siap, hitung unsur kak...

sianida 3 : yakin bisa...?
Teknesium : siap kak...

sianida 1 : OK, coba !
Teknesium : Hidrogen... helium... litium...berilium.. boron.. karbon...nitrogen...oksigen... plour...neon..natrium...magnesium...almunium...silikon..pospor...sulpur..klor... argon... kalium...kalsium...skandium...titanium...Vanadium... krom..mangan...kobal.. nikel...

sianida 4 : salah salah... ulangi...!
Teknesium : Hidrogen... helium... litium...berilium.. boron.. karbon...nitrogen...oksigen... plour...neon..natrium...magnesium...almunium...silikon..pospor...sulpur..klor... argon... kalium...kalsium...skandium...titanium...Vanadium... krom..perum...cuprum...

sianida 2 : udah... udah ... salah... kamu ga bisa y?
Teknesium : siap kak, sudah berusaha...

sianida 3 : karena km td ga bs, sekarang apa konsekwensi nya?
Teknesium : siap terserah kakak... (bingung gw msti ngapain)

sianida 5 : loh kok tersereh...?
Teknesium : siap iya kak...

sianida 3 : Ok, kalo begitu kamu mau terjun dari Lt4 gd. kimia?
Teknesium : (diam termenung, karna diam adalah EMAS).

sianida 2 : jawab, kok diam...? katanya terserah....

dan kata2 apa lagi gw lupa kelanjutan nya... gw diemin aja, ntar jg beres sndiri...
trakhir tuh sianida capek juga... gw disuruh mimpin PBB di depan... kembali deh ke habitat semula...

kesan hari itu ; SENYUM MEMBAWA PETAKA....

masihkah kau dustakan...?

hari kedua SNMPTN, saya seperti biasa.... jalan2 k kampus bwt braktifitas FBan yg ga jelas....
ketika saya berjalan di lapang sipil... ada sekelompok orang yg brjalan lelet (biasa nya anak ITB cepet2 jalan nya... kayak di kejar jurig) ternyata... yg berjalan itu... siswa2 yg mau tes SNMPTN... mereka bukanlah peserta yg sembarangan....mereka.... orang2 yg istimewa... berani... tangguh ... dll...

sejenak aku terhenyak... miris melihat mereka... terenyuh ( kalo minjem istilah si fuad) meski mereka memiliki keterbatasan fisik... yaitu low vision... sempat terdengar... mereka mengobrol dengan begitu tanpa hambatan nya... menjelang tes mereka begitu easy going... beda dgn anak2 normal yg saya temui... mereka trlihat tegang n malah garang gusuh teu puguh.... subhanallh... bereka sungguh berani brsaing dgn orang2 normal dgn soal yg sama... begitu ga imbang... menurut saya pribadi, tak sepantasnya mereka mengerjakan soal yang sama dan peluang yang disamaratakan dengan orang normal. mestinya mereka dapet soal yang berbeda dan brsaing dgn sesamanya, diknas harusnya menyediakan kursi khusus bagi mereka, demi menjamin nya keadilan akses pendidikan bagi seluruh warga negara. mana aplikasi UUD dasar 45 nya? kok pemerintah spt menutup mata?

di koran2 pun diberitakan, mereka merasa ksulitan dalam mengerjakan soal nya, apalagi ada soal TPA yg terang2an menampilkan soal yang menutup mereka dapat mengerjakan nya... huh... kok bisa panitia ngasih soal gt? kalo saya mentri diknas nya, saya tak tega ngasih soal gt pada mereka.

dari kerasnya perjuangan mereka mendapatkan kursi PTN, apakah kita sebagai orang normal masih kalah dengan mereka? sepatutnya kita bisa maksimal dan lebih lagi. bagaimana semangat mereka... harus kita adaptasi... dan mw ditularinya... hentikanlah kedustaan kita untuk menutup mata...
mereka bisa... masa kita kalah...? keluarkan kemampuan maksimal kita... janganlah menyerah pada keadaan... tiap ada kesulitan pasti ada kemudahan... nilai2 perjuangan mereka benar2 menjadi inspirasi... semoga Allah memberi yang terbaik pada mereka ya Allah... makhluk-Mu yang begitu tangguh... subhanallah...

Jam Sekarang Coy